Seekor
kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang terjadi di sebuah pohon
yang sudah tumbang. “ hu..hu,huhuuuuu…betapa sedihnya kita, diterjang badai
tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung…huhuuuuu….” Sedih sang
kepompong meratapi keadaan.
Dari
balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata. “wahai
kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau
yang ada di atas tanah, lihat tubuh mu, kau yang hanya menempel di pohon yang
tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata sang semut dengan
sombongnya.
Si
semut terus semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang
ada di hutan tersebut. Sampai pada suatu hari si semut berjalan di atas lumpur hidup. Si semut tidak
tahu kalau ia berjalan di atas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya
kedalam lumpur tersebut.
“
toloooong,,,,tolong… aku terjebak di lumpur hidup, toloong…tolong” teriak sang
semut. Lalu terdengar suara dari atas, “kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya,
semut”? si semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi. Ternyata suara
tadi berasal dari suara kupu-kupu yang sedang terbang di atas lumpur tadi.
“
siapa kau?”Tanya si semut galau. “ aku adalah kepompong yang waktu itu kau
hina” jawab si kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si
kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. “tolong aku
kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan
dari badai Cuma karena aku berlindung di bawah tanah”. Si kupu kupu akhirnya
menolong si semut dan semut pun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina
semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah..! hikmah yg bisa
kita tarik dari dongeng di atas adalah kita harus menyayangi dan menghormati
semua makhluk cipataan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan
tidak boleh kita menghina makhluk lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar yang membangun yo