JUREID

JUREID
JUDEX AND JURIST

Rabu, 17 Oktober 2012

“Jangan Salah Menilai Orang”

Cerita ini merupakan pengalaman pribadi salah seorang teman saya,  sebut saja Deni (nama samaran). Waktu itu Deni masih berstatus seorang mahasiswa yang masih dalam masa mencari jati diri, dan untuk menunjukan bagaimana dirinya dia mengekspresikannya dalam penampilannya dengan membiarkan rambutnya panjang.
Suatu hari dalam perjalanan menuju rumah saudaranya Deni menepi untuk mengambil uang di ATM, untung saja antriannya tidak panjang. Hanya dua orang saja, seorang Bapak yang sedang menggunakan ATM dan seorang wanita tengah menunggu diluar kotak ATM. Tanpa pikir panjang Denipun ikut mengantri, tapi ada yang aneh dengan tingkah wanita didepan Deni. Dia melihat Deni seperti ketakutan, raut mukanya langsung tegang dan langsung memegang tasnya dengan erat. Melihat itu Deni mengalihkan pandangan dan berlagak tak tahu. Wanita itupun mendapat gilirannya untuk menggunakan ATM, dan masuk dengan terburu-buru . Tak lama menunggu wanita itu keluar dan meninggalkan ATM dengan terburu-buru dan setengah berlari  . Antara bingung dan aneh Deni kesal juga melihat tingkah wanita tadi, hanya karna berambut gondrong mendapat perlakuan yang tidak enak. Disaat Deni mau menggunakan mesin ATM, ternyata ada kartu yang tertinggal dan masih aktif PIN-nya. Bermaksud untuk memberitahu Denipun kembali keluar dan memanggil wanita tadi, tapi langkah wanita itu malah semakin cepat. “Huh…. Dasar Cewek Aneh” keluh deni, karena kesal Denipun langsung menekan tombol rupiah direkening wanita tadi dan mengambilnya. “Biar tahu Rasa”…. ungkap Deni sambil membuang kartu ATM wanita itu.
Disini Deni menyatakan dia tidak berniat mengambil uang wanita tadi, hanya mengingatkan jangan sampai salah menilai orang, apalagi sampai bertingkah aneh dan teledor seperti itu, karena berprasangka buruk kartu rekeningnya malah tertinggal dan masih aktif pula. Coba saja kalo Deni benar-benar orang jahat sudah habis terkuras Rekening wanita itu, yang Deni lihat nominalnya masih puluhan juta rupiah. Pastinya sangat disayangkan, bertahun-tahun menabung langsung habis entah kemana.
Melihat cerita diatas penampilan yang asal-asalan & berambut gondrong itu “tidak identik” dengan ” penjahat”, malah  saat ini banyak penjahat yang berpenampilan rapih dan nyaris sempurna untuk menyembunyikan nilai kejahatannya. (opini saya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang membangun yo